How Do I Enjoy Life by Roemaly

 Haloo! Sudah hari Rabu saja ya, padahal rasanya baru kemarin santai di akhir pekan. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga masih baik-baik saja ya! Kalau tidak baik-baik saja bagaimana? Tidak apa-apa. Tidak baik-baik saja itu hal yang normal untuk semua makhluk hidup. 

Hari ini saya ingin membagikan sedikit tips dan pengalaman tentang cara dan usaha saya untuk menikmati kehidupan. Kenapa saya tertarik untuk membahas tentang ini hari ini? Sebenarnya sederhana saja, karena hal ini saya pikir sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari kita bukan? Karena itu saya ingin mengambil pembahasan ini malam ini. 

Di usia remaja pada umumnya, secara psikis mereka akan mengalami banyak perubahan, biasanya sebagian besar orang akan menjadi lebih sering uring-urigan, labil, moody, memiliki perasaan ingin lebih bebas, ingin lebih dilihat oleh oang lain, ingin bisa memiliki penghasilan sendiri, dan semua perubhan-perubahan inilah yang bagi saya sangat mempengaruhi kebahagiaan setiap remaja. Selain itu respon keluarga, teman-teman dan orang terdekat terhadap sikap mereka juga bisa mempengaruhi rasa senang yang timbul setelahnya.

Walaupun pengaruh dari luar diri kita bisa mempengaruhi kita, tapi kita juga harus ingat jika perasaan dalam diri kita juga bisa kita atur.

Kalau dalam versi saya sendiri misalnya, sebelum saya menempuh sesuatu yang baru, saya memang tidak harus mengetahui dengan jelas sesuatu ini, tidak apa-apa karena nanti pasti akan ada waktunya saya mengetahuinya walaupun tidak sekarang. Tapi meski tidak tahu, ada hal-hal yang secara pasti akan terjadi. Misalnya saya tahu saya menyukai sesuatu ini, tapi sesuka apapun saya terhadap sesuatu ini, tetap saja tidak akan ada yang sempurna kan? 

Pasti kedepannya saya akan tetap merasa sedih, mungkin saya akan kecewa, marah, kesal, tidak puas, realita yang tidak berjalan sesuai ekspektasi, tidak percaya diri, benci, salah paham, akan ada orang yang tidak suka dengan saya, datangnya masalah, nilai yang jelek, merasa bersalah dan semua perasaan dan kejadian negatif itu saya yakin pasti salah satunya akan terjadi tanpa saya tahu secara pasti kapa, dimana bagaimana dan mengapa.

Begitu pula dengan semua emosi dan kejadian menyenangkan itu semua pasti akan banyak terjadi walaupun banyaknya emosi dan kejadian negatif. Saya pasti akan merasa senang karena ilai yang bagus, tugas yang sempurna, terpilih menjadi perwakilan sekolah, dipercaya dan diandalkan mendudui suatu jabatan, mempunyai teman baru yang cocok dengan saya, memnyukai seseorang, mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan, tertawa, tersenyum, merasa menjadi manusia paling bahagia sedunia. 

Salah satu atau beberapa emosi dan kejadian baik yang negatif ataupun positif pasti akan terjadi. Dan kalau yang negatif ada terjadi tidak apa-apa. Kalau yang positif tidak terjadi tidak apa-apa juga. Semua itu normal. Semua itu terjadi agar mendewasakan diri kita ini. 

Saya juga akan berusaha agar tidak terlalu mengharapkan sesuatu alias tidak berekspektasi tinggi, tidak menggantungkan diri pada orang lain. Pikiran semacam itu saya tanamkan dalam diri saya agar apabila terjadi sungguhan saya tidak akan terkejut lagi. Hanya pemikiran "Ahh, betul kan saya bilang, pasti terjadi." 

Saya boleh egois, tapi saya juga tidak boleh egois. Dalam beberapa hal saya memperbolehkan diri saya untuk egois. Sisanya dilarang. Apalagi dalam hal memahami orang lain, Dalam konsep memahami orang lain inilah yang biasaya menjaga hubungan soial dengan sekitar. Kalau orang lain punya sifat tidak mau kalah, maka saya harus mengalah. Kalau orang lain punya sifat keras kepala, maka saya tidak boleh punya sifat itu. Kalau orang lain kekanak-kanakkan, maka saya harus dewasa. Kalau orang lain mudah menangis, maka saya tidak boleh membuatnya menangis.

Kalau saya merasa sedih, merasa bersalah akan sesuatu, merasa takut, saya boleh menangis, saya boleh menuangknnya dalam bentuk lukisan ataupun tulisan, saya boleh mendengarkan kata-kata yang positif, saya boleh berusaha membahagiakan diri saya.

Saya tidak boleh menggantungkan diri saya kepada siapapun di dunia ini kecuali kepada Tuhan untuk menghindari rasa sakit hati yang akan terjadi apabila saya menggantungkan diri saya pada orang lain. Karena ketika kita sudah menggantungkan diri pada orang lain, secara sadar atau tidak disaat itulah kita menaruh harapan pada orang lain. Sementara manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Manusia tidak bisa secara terus menerus mengabulkan harapan kita. Bahkan kita tidak akan tahu sampaikapan mereka akan ada bersama kita. Mereka hanya manusia, yang bisa pergi kapan saja mereka bisa dan mereka ingin. Karena itu menggantungkan diri kepada orang ain bukanlah pilihan yang bijak.

Dan bagaimana cara saya menghibur diri sendiri? Biasanya saya akan mulai menonton channel Youtube yang saya sukai, yang sangat menghibur, yang dapat membuat saya lupa akan masalah saya. Jika diperlukan saya akan mencari teman saya yang bisa saya ajak curhat, semacam itu.

Disaat saya merasa kalau diri saya sudah tertinggal dengan teman-teman saya, saya akan memahami dan memaklumi diri saya. Saya mempunyai beberapa kekurangan dalam diri saya yang membuat saya belum bisa menjadi seperti teman-teman saya, tugas saya adalah memperbaiki kekurangan saya itu walaupun memakan waktu yang lama tapi tidak apa-apa.

Kita harus selalu siap dengan apapun yang terjadi di depan sana. Termasuk mempersiapkan hati. In yang paling penting.

Comments

Popular posts from this blog

PDT Ke-51 Tahun 2022 Akan Segera Dimulai