Why I Choose DKV? by Roemaly
Selamat malam dan selamat hari Senin! Semangat yaa walaupun sekarang sudah hari Senin, tapi harus tetap semangat! Gimana hari nya? Baik baik aja kan pasti?
Hari ini saya teringat tentang jurusan yang saya pilih di SMK saat ini. Jurusan yang saya pilih adalah jurusan DKV atau yang kepanjangannya adalah Desain Komunikasi Visual.
Terdengar aneh memang. Banyak juga orang yang tiap menanyakan jurusan saya lalu kerika saya jawab saya pilih jurusan DKV, mereka bingung, apa itu DKV? Jurusan macam apa itu? Nah, karena itu saya hari ini ingin menjelaskan tentang DKV dan kenapa harus DKV.
DKV atau yang kepanjangan dalam bahasa Inggris nya adalah Visual Communication Design adalah jurusan yang mempelajari seni rupa terapan. Yang dihasilkan dari DKV biasanya berupa logo, ilustrasi, poster, desain produk, desain kemasan, sablon, videografi, fotografi bahkan ada banyak yang bisa me jadi animator, membuat komik, desain interior dan eksterior, desain sampul buku, iklan dan masih banyak lagi karya-karya yang dihasilkan oleh DKV.
Mungkin bagi beberapa orang yang bukan pecinta seni atau bahkan yang meragukan seni DKV bukanlah jurusan yang direkomendasikan karena mere berpikir bahwa jurusan DKV adalah jurusan yang tidak menghasilkan.
Tapi jangan salah, kalau kita rajin dan tekun melalui jurusan DKV dapat memberikan manfaat bahkan penghasilan dengan jumlah yang tentunya tidak kecil. Ya, kembali lagi ke karakter dan kepribadian setiap orang.
Jurusan DKV juga merupakan jurusan yang sangat dicari di masa depan karena banyak nya perusahaan yang baru berdiri dan tentunya mereka memerlukan desainer sementara jumlah desainer di Indonesia sendiri nasih sangat kurang. Terlebih lagi di zaman sekarang ini manusia lebih menyukai visual desain digital yang indah lagi memanjakan mata.
Sebenarnya untuk pengembangan jurusan yang berkaitan sendiri lebih banyak dihargai dan dikembangkan di luar negeri. Maka dari itu banyak sekali desainer desainer termasuk desainer DKV yang memilih untuk melanjutkan karir di luar negeri.
Jangan khawatir kalau kalian mengira DKV hanya seputar menggambar saja. Seseorang yang memilih jurusan DKV juga biasanya dibekali ilmu dalam videografi dan fotografi. Dan apabila ilmu tersebut lebih dikembangkan lagi bukanlah tidak mungkin dia akan menjadi editor video profesional.
Yang membuat jurusan DKV itu cukup memberatkan adalah soal biayanya. Banyak yang tahu jika di jurusan DKV pengeluarannya sangat banyak. Dan bagi daya pribadi opini itu benar karena saya mengalaminya. Kita harus memiliki laptop, bahkan kalau bisa laptop yang kita miliki itu adalah laptop yang memang cocok untuk jurusan DKV dan pastinya harganya tidaklah murah.
Walaupun sebenarnya tidak diharuskan untuk memiliki kamera tapi pasti kita akan tetap mengalami kesulitan apabila tidak memiliki kamera. Kalau kita meminjam kamera milik sekolah kita tidak bisa mempelajarinya dengan baik dan detail karena kamera yang harus digunakan secara bergantian.
Di jurusan DKV juga harus memiliki berbagai macam alat gambar, mulai dari kuas, cat air, kanvas, cat minyak, cat poster, palet, pensil, penghapus, buku gambar, jangka, kertas khusus menggambar, penggaris, drawing pen, dan barang lainnya. Barang-barang yang dibeli pun minimal berada pada 1 tingkat di bawah barang yang kualitas nya di bawah yang paling bagus. Dan pastinya harga nya juga tetap tidak murah.
Tapi tenang saja, walau harga alat nya semahal itu, kita bisa menjual karya kita dengan harga yang mahal pula. Pada dasarnya harga desain karya memang harus mahal bukan karena desainnya saja. Tapi juga dihitung dari awal bagaimana kita mempelajari semua materi DKV dan sulitnya menentukan bentuk, warna, dan segala aspek yang harus diperhitungkan dalam pembuatan desain.
Ketika kamu masuk jurusan DKV, kamu belum langsung diajari untuk langsung membuat desain. Biasanya pada awal tahun pengajaran kita akan diberikan dan ditugaskan materi tentang menggambar secara manual. Contohnya sketsa, ilustrasi, lukisan dengan teknik plakat maupun watercolor, nirmana, menggambar still life, menggambar bagian tubuh, mempelajari anatomi manusia dan ilmu dasar dalam seni. Di fase berikutnya barulah kita aman diajari tentang cara menggunakan aplikasi aplikasi yang digunakan untuk membuat sebuah desain baik berupa gambar atau video, misalnya Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, CorelDraw, Inkscape, Ibis Paint dan banyak lagi.
Saya sendiri tertarik untuk masuk ke jurusan DKV karena saya sejak dulu suka menggambar dan melukis tetapi tidak ada kespatan untuk mengasah skill saya itu. Dan saya bersyukur sekali karena setelah saya masuk DKV saya tidak merasa salah jurusan dan saya cukup nyaman di DKV. Ada yang bilang "Lakukan apa yang kamu sukai mak kamu akan merasa seperti melakukannya sambil bermain." Walaupun ungkapan tersebut tidak selamanya benar tapi setidaknya di DKV saya merasa nyaman dan bahagia dengan pilihan yang saya buat sendiri tanpa ada yang melarang saya untuk melakukan hal yang saya sukai ini. Saya justru disuruh untuk mengembangkan kemampuan saya ini dengan dukungan penuh. Saya harap, saya bisa tetap nyaman dan bisa melanjutkan jurusan ini sampai saya kuliah nanti.
Sekian dulu pembahasan saya hari ini tentang jurusan DKV dan kenapa saya memilih DKV. Terima kasih sudah mau menyempatkan diri untuk membaca blog saya!
Comments
Post a Comment